Parameter of Privacy. Akhir-akhir ini di internet ramai dibicarakan mengenai bahaya memajang foto anak dan bahaya membicarakan terlalu detil kehidupan sehari-hari di socmed karena alasan keamanan.
Saya termasuk yang setuju bgt, karena socmed kan sudah bisa diakses siapa aja. Baik yang ganteng, maupun yang enggak; baik yang jomblo, maupun yang enggak (apah ini) ; baik yang punya niat baik maupun niat buruk.
Jadi saya memang mengantisipasi dengan banyak cara seperti pakai nama inisial untuk kedua anak saya di blog, lalu membuat dua instagram, yaitu xxx dan @bonadapa.
Yang bonadapa itu isinya gambar-gambar yang saya suka. Baik quote, pemberitahuan pos baru di blog, ataupun berbagai hasil jepretan saya yang editannya parah abis. Akunnya pun ga saya kunci.
Yang xxx khusus foto-foto mengenai anak-anak dan keluarga. Akunnya saya kunci, dan khusus untuk sanak keluarga dekat saja 🙂
Ngomongin soal instagram, kebetulan saya pernah ketemu orang yang menurut saya agak keterlaluan. Bukan karena dia ga punya instagram; dia punya instagram, tapi ya ga ada foto diri dia, yang akhirnya saya tau sebabnya kenapa.
Suatu hari saya jalan ber 3 dengan dia dan teman satunya. Kami makan-makan, lalu foto di restoran. Karena excited, saya editlah foto kami ber3 dengan filter yang (dirasa) keren dengan editan yang (dirasa) cihuy. Lalu saya posting di ig. Ga lupa saya tag-in, terus pake caption yang lucuk-lucuk. Seneng deh pokoknya.
Besoknya, sekira hari Minggu, dia telpon saya.
Saya angkat dengan nada senang ‘haloooo’
eh dia langsung marah-marah.
NINA HAPUS FOTO AKU DARI INSTAGRAMMU. KALAU ENGGAK AKU LAPORIN KE IG SUPAYA AKUNMU DI BANNED!!
Lah saya kaget. Wait, wait, wait, dimana ada kebakaran?? eh salah. Which picture you talked about?
ITU FOTO KITA YANG BER3. FOTO AKU, KAMU SAMA SI ANU. HAPUS POKOKNYA. AKU GA MAU WAJAHKU BEREDAR DI INTERNET!!
saya bengong, berasa mau ngomong oh okay, but you gotta be kidding me, right?
belom saya ngomong dia nambahin
POKOKNYA LANGSUNG HAPUS KALAU KITA MASIH MAU TEMENAN DAN AKUNMU GA MAU DIBANNED!!
klik
telepon ditutup sepihak.
saya masih bengong.
Awkward momen itu adalah ketika kita pajang foto kebersamaan yang kita suka di ig terus temen kita marah besar.
Ya saya bisa mengerti bahwa tiap-tiap orang punya privacynya masing-masing.
Meski saya juga punya privacy karena itu foto yang ada saya-nya, saya ambil pake hape pribadi, dan saya publish di instagram pribadi, kog ngana segitu paniknya yak?
Tapi akhirnya memang fotonya saya hapus sih, bukan karena saya takut di banned. Tapi lebih karena sikap dia bikin saya Ilfil.
Niat saya pajang foto itu karena saya senang berteman dengannya, saya menghargai mereka, saya menghargai dirinya, saya senang dengan kebersamaan kami, saya ingin mengenang saat kebersamaan itu dengan memajangnya di IG. Ga ada maksud lain.
Tapi karena ia menyikapi dengan sangat paranoid terkait terpampang nyata wajah-nya di Instagram, saya jadinya males; ah ternyata orangnya ga easy going.
I think it was totally not fun kalau terkait satu foto di instagram aja udah ngancem saya sedemikian rupa. Saya jadi bertanya-tanya dia takut apa? masuk kabar-kabari? cek dan ricek? dikejer paparazzi?
Ih itu mah hak dia lah na, orang itu muka, muka dia.
Bener.
Tapi mbok ya kan bisa bilang baik-baik dengan nada yang ‘normal’ : Nina fotoku jangan dimasukkin ke ig ya, takut nanti jimatku luntur, kan beres :p
Gara-gara ini saya sempat parno beberapa saat kalau foto bareng temen terus mau posting di ig.
Sekali pernah sehabis foto rame-rame saya sampe nanya ‘eh lo semua ga masalah kan ya kalau foto tadi gue posting di ig?’
‘dih. emang ada yang masalah na?’ salah satu nyeletuk
‘pernah ada. dulu. makanya gue ga mau kejadian dua kali’
‘ih ga asik amat tuh orang’ celetuk teman yang lain.
Jadi demikianlah.
Tiap orang punya parameter of privacy-nya masing-masing. Hanya di jaman sekarang, dimana teknologi internet makin dan makin nge-blend menjadi bagian dari hidup kita, sekedar satu atau dua foto wajah kita yang beredar di Internet rasanya masih terasa wajar dan ga harus bikin kita panik kayag anak keilangan emak di pasar.
Just take it easy, gals; and enjoy the show lah. (btw kalau blog ini di banned kita tahu penyebabnya apa ya, hihi)
Nah kalau menurut kamu, sikap temenku itu wajar ga? terus kalau parameter of privacy yang kamu terapkan di Internet gimana? boleh sharing dong kakaaa 🙂