Review Film Black Mass. Based on the true story, Black Mass menceritakan salah satu memori hitam dalam sejarah FBI.
Adalah seorang preman ‘kampung’ Jimmy ‘Whitey’ Bulger yang berasal dari sebuah lingkungan kumuh di south boston yang menjadi center of universe film ini.
Adalah Jimmy Bulger (Johny Depp), dan William “Billy” Bulger (Benedict Cumberbatch) yang merupakan teman masa kecil yang mengesankan bagi agen FBI John Connoly (Joel Edgerton).
Semasa kecil sewaktu Connoly sering dibully, Jimmy dan Billy senantiasa datang membela dirinya. Ya sekira-kira bagi Connoly kecil, Billy dan Jimmy bak Satria Baja Hitam yang ada di dunia nyata. He adore them, so much.
Connoly dan Billy lalu tumbuh dewasa menjadi orang sukses. Connoly menjadi agen FBI, Billy Bulger menjadi seorang senator yang disegani orang banyak.
Namun hal yang sama tak terjadi pada Jimmy Bulger : ia tumbuh menjadi preman kampung dan menjadi langganan keluar hotel prodeo. Penjara sekelas Alcatraz pernah dicicipinya.
Cerita bergulir ketika sebagai agen FBI, John Connoly ditugaskan membasmi mafia Italia terkenal Angiulo – yang kebetulan juga merupakan musuh terbesar Jimmy Bulger.
Connoly lalu datang kepada Jimmy Bulger dan membujuk Jimmy agar mau menjadi informan untuk menjebak Angiulo bagi FBI.
Jimmy yang ngakunya sebel banget sama yang namanya informan “bagiku informan harus dibunuh dengan cara dicincang” Akhirnya mau menjadi informan nya Connoly, tapi dengan otak kriminil yang brillian tentu saja- Jimmy mengharapkan pamrih.
Sebagai timbal balik, Connoly harus melindungi Jimmy like – no matter what it takes.
Apalagi setelah Angiulo benar-benar tertangkap berkat informasi dari Jimmy Bulger, nama Connoly semakin harum di FBI.
Ia mendapatkan promosi dan naik jabatan, dan semakin gencar menutup-nutupi kegiatan Jimmy yang secara pelan tapi pasti berevolusi dari preman kampung menjadi mafia yang kaya raya.
Bisnis hitam Jimmy pun meluas. Ia melakukan kekerasan, pemerasan, drugs, penyelundupan, pengancaman dan pembunuhan tanpa pernah tertangkap.
Ia seperti kebal hukum berkat Connoly yang selalu membackupnya di FBI. Dan hal ini berlangsung bertahun-tahun.
Tapi dunia berputar kawan..
kalau kata Poirot nih,
Eh bien, sepintar-pintarnya seseorang menyembunyikan kejahatan pasti akan ketahuan juga. Kejahatan tidak dapat bersembunyi dari sel abu-abuku.
Untuk Jimmy Bulger, tidak perlu sel abu-abu Poirot untuk mengungkap kejahatannya.
FBI curiga ada yang tidak beres. People talks. Perlahan tapi pasti satu persatu orang orang berbicara.
Lalu bagaimana nasib Jimmy, Connoly dan Billy?
Cumberbatch tidak pernah salah.
Black Mass meskipun bisa dikelompokkan dalam jenis film Biografi (yang biasanya genre ini membosankan bagi saya), memang menunjukkan kualitasnya sebagai film dengan kualitas tinggi. benerin poni, serasa kritisi pelem 😀
Pemeran-pemerannya bermain dengan sangat brillian. Saya sampe merinding melihat betapa nyata, kejam dan psikopatnya Jimmy Bulger yang di perankan oleh Johny Depp.
Cumberbatch yang memerankan Billy Bulger, meskipun tetap cool, terlihat desperatenya ia sebagai saudara kandung seorang mafia.
Bagai buah simalakama, ia menyayangi Jimmy tapi ia seorang Senator yang juga harus menjaga nama baiknya.
Sebagai John Connoly, Joel Edgerton mati-matian ngeyel sebagai agen FBI yang benar-benar percaya pada Jimmy. Seolah Jimmy yang ia kenal tetaplah Jimmy yang dulu, yang mau melindunginya dari praktek pembullyan ketika kecil dulu. Connoly benar-benar ga bisa move on dari dua bersaudara satria baja hitam, Jimmy dan Billy.
Lalu pemeran lainnya?
Kevin Bacon (Penjahat di Hollow Man) tetap dengan gayanya yang ngenyek sebagai atasan Connoly di FBI.
Corey Stool (Penjahat di Ant Man) di duapertiga film muncul bergabung di FBI untuk kemudian dengan emosi tinggi menyelidiki Jimmy Bulger karena mencium ketidakberesan gerak gerik Connoly di FBI.
Tapi, ada tapinya nih
Buat yang mengharapkan film yang seru, sebaiknya jangan nonton film ini.
Black Mass ga punya alur cerita yang menantang, action mencengangkan atau efek yang kece. Sebagai film Biografi, genrenya memang lebih ke Drama daripada Action.
Setelah menonton bakal keliatan kalau Black Mass hanya mengandalkan cast yang berakting brillian sebagai nilai jualnya.
Karena itulah Cumberbatch tidak pernah salah; dia pasti memilih film dengan karakter watak yang kuat, dan biasanya, saya suka film-filmnya ngahahaha, sok tau banget :p
Oh ya terus sangat tidak disarankan ditonton oleh anak-anak karena banyak adegan kekerasan di dalamnya.
Nilai moral dari Black Mass?
Jangan memberikan kepercayaan kepada seseorang terlalu dalam. Kalau dulunya baik, sekarang belum tentu ia masih baik. Kalau dulu tulus, sekarang mikirin fulus. People do change, you know.
Black Mass got 75% di Rotten Tomatoes, cukup fair bagi saya apalagi bisa dua jam lebih kangen-kangenan ngeliatin aktingnya Akang Benedict Cumberbatch yang selalu kece 🙂
Eit, udah baca juga yang ini? Kingsman The Golden Circle : Sequel yang Gamang Dengan Jati Dirinya