Jadi tanggal 27 Agustus kemarin, sewaktu pesawat saya landing di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari Jakarta, saya agak tercekat.
Langit Palembang seperti berkabut, cenderung gelap, cahaya matahari seolah ga bisa masuk. Sebelum saya ke Jakarta kayagnya Palembang masih oke-oke aja.
Ini pasti mendung, pikir saya.
Tapi saya salah. Palembang ketika itu tidak sedang mendung; tapi berasap. Saya yang notabene sejam lalu menghisap udara di Halim Jakarta mulai merasakan perbedaan segarnya udara di Jakarta dan sesaknya udara di Palembang.
Dan benar saja. Besoknya, ketika bangun tidur, saya merasakan tenggorokan terasa sakit dan nafas saya sedikit sesak. Kalau saya menelan rasanya agak nyeri di tenggorokan.
luar biasa, pikir saya. Baru sehari menginjak Palembang lagi asapnya sudah sukses bikin tenggorokan saya radang, huhu.
Palembang dikepung asap itu terjadi setiap tahun.
Penyebab paling utama sih katanya kebakaran hutan yang memang sengaja dibakar untuk lahan pertanian atau perkebunan. Karena ini bulan kemarau, lebih efektif membuka lahan baru di musim ini dibandingkan pas lagi musim hujan. Jadilah asap kebakaran hutan ini meluas sampe kemana-mana. Konon Singapore sampe Malaysia tahun lalu sampe komplain karena asapnya bisa sampe kesana. *Ini ceritanya Asapnya juga punya jiwa travelling yang tinggi. Daripada nyebrang ke pulau Jawa mending ke Singapore dan Malaysia sekalian :v *
Pun asapnya itu ga terjadi pagi hari aja, tapi all day long sampai matahari terbenam.
Yang bikin heran terkadang kalau kejadiannya sudah tiap tahun kog bisa ya ndak diantisipasi. Seharusnya kalau udah tiap tahun kejadian, at least somebody should have came up with a solution. Jadi warga Palembang ga menderita paru-paru kemasukan asap saban tahun.
Tapi kan saya cuma bisa ngomong ya, hehe; ga tau sebenernya mungkin memang sulit susah banget menanggulanginya kalau di lapangan.
Bila ada yang mau ke Palembang saat-saat sekarang kalau sebisa mungkin ditunda, tunda dulu saja. Udaranya lagi bener-bener ga sehat.
Atau kalau maksa banget harus ke Palembang, ambil penerbangan siang biar aman. Kemarin lusa penerbangan Garuda yang pagi gagal mendarat karena asap yang tebal.
Oh ya, trus jangan lupa sedia masker, dan obat sesak bagi yang punya asma.
Doakan Palembang yaa semoga asapnya cepat hilang dan penampakannya ga lagi seperti negeri di atas awan. 🙂
Kalau kota kamu gimana? kena asap juga?