Tips MC bagi Pemula. Eaaa judulnya kayag saya yang udah professional banget jadi MC ya bok. Tapi enggak kok. Tulisan ini sebenarnya dibuat untuk sekedar sharing pengalaman dari seorang MC pemula ke MC pemula juga.
Saya ketika ngemsi untuk acaranya Mr Safir Senduk
Saya kebetulan sering diberi tugas sebagai MC di kantor saya, bukan karena saya jago, tapi lebih karena di kantor saya orangnya sedikit, tapi acaranya banyak.
Emang situ kantornya EO, acaranya banyak?
Ya ga gitu juga. Kantor saya adalah sebuah lembaga negara yang bergerak di bidang keuangan, jadi sepanjang tahun banyak mengadakan acara baik itu pertemuan, meeting, sosialisasi, untuk internal maupun eksternal.
Menurut saya menjadi MC itu tidak mudah. Apalagi kalau acaranya dihadiri orang-orang penting, atau pejabat negara yang penuh dengan tata cara keprotokolan; harus ekstra hati-hati. Karena kalau MC nya salah, semua acara bisa jadi salah; dan kalau salahnya terlalu besar; nama lembaga jadi taruhan.
So kalau ada yang nyinyirin anda ngomong jadi MC cuma karena pingin tampil eksis, hempaskan saja.
Jadi, gimana nih tips menjadi MC untuk pemula?
1.Berdoa
First thing comes first. Berdoa itu penting biar hati tenang sebelum memulai tugas, dan diberkahi Allah sepanjang jalan. Aamiin 🙂
2. Jadilah Tenang.
Dulu, pertama kali jadi MC, saya gugup banget. Lutut rasanya lemes, kalau ga mikir ini adalah tugas, saya pasti sudah kabur aja lari ke pantai lalu ke hutan *eh Untuk saat ini, meskipun terkadang saya masih ngerasa gugup, tapi sudah sekadarnya saja, ga terlalu paranoid lagi.
Yang saya pelajari dari menjadi MC berkali-kali adalah semakin kamu tenang, maka semakin terkendali diri kamu.
Semakin terkendali diri kamu, maka semakin terkendali apa yang ingin disampaikan kepada audiens.
Semakin terkendali yang disampaikan ke audiens maka acara semakin lancar jaya.
Caranya jadi tenang kalau jam terbang belum banyak? Just fake it till you make it. Believe me, it works. *kayag jargon iklan 😀
3. Kuasai Situasi
Setelah kamu tenang, baru bisa berfikir dengan jernih ya. Nah, langsung deh kuasai situasi. Maksudnya kenali audiens, kenali pembicara. Kenali disini maksudnya apa? kamu harus tahu tuh nama-nama penting yang harus disebut di awal acara. Yang biasanya adalah :
- Tuan Rumah. Yah iya moso tuan rumah ga disapa duluan, MC macam apa.
Tapi MC juga harus mengikuti protokoler ya. Biasanya kalau undangan jabatannya lebih tinggi daripada tuan rumah. Misal : Undangan adalah Gubernur, yang ngundang Walikota. Sapa dulu Pak Gubernurnya ya, jangan Walikotanya dulu.
Kalau kamu bingung siapa yang harus disapa duluan, bisa tanya sama petugas protokol yang ada di lokasi. Kamu harus hati-hati karena beda instansi terkadang beda protokolernya.
- Narasumber. Siapa bintang acara hari itu, siapa pembicara atau narasumbernya
- Audiens. Jangan lupa menyapa audiens karena kamu sebagai MC harus bisa ‘mengajak’ seluruh yang ada di ruangan untuk fokus kepada acara yang akan berlangsung.
MC juga harus jeli, terkadang tuan rumah atau narsum ada yang enggan disebutkan gelar, tapi ada yang menganggap gelar ini penting banget buat disebut.
Jadi sempatkan diri mendatangi narsum satu-satu dan tanyain : Bapak/Ibu mohon maaf apakah namanya berkenan saya sebut dengan gelar atau tanpa gelar?
Pengalaman saya sih ada orang dengan tipe begini ya. Ketika lembaga saya memiliki kebiasaan menyebut nama Tanpa Gelar, sang narsum ini datang ke saya kemudian bilang “Mbak, itu gelar saya tolong disebut, ya! itu gelar Doktor dari Belanda soalnya!”
Akhirnya saya sebut gelar beliau. Sementara narsum lain tidak. Ya gimana dong soalnya di lembaga saya kan biasanya ga nyebut gelar, huhu.
Ingat : Jangan salah menyebut gelar!
4. Catat Saja
Kalau kamu takut terdiam di depan orang banyak dan lupa apa yang akan disampaikan di depan, tulis saja kata-katanya di kertas berukuran sedang. Yaa sekitar 1/4 kertas folio ukuran A4 dan bukan kertas koran. krik
Yang paling crucial untuk dicatat adalah kata-kata di awal untuk pembuka dan kata-kata di akhir untuk penutup. Karena kalau di awal takutnya gugupnya belum hilang, kalau di akhir takutnya kelupaan. Catat juga semua nama penting (seperti poin 3) yang harus kamu sapa di awal acara. Ingat : JANGAN SAMPAI SALAH MENYEBUT NAMA.
5. Hafalkan
Ini option lain selain mencatat. Kamu bisa menghafalkan kata-kata pembuka dan penutup, sehingga tidak perlu membaca catatan sepanjang waktu. Bagaimanapun juga ketika MC membawakan acara dengan tidak melulu melihat catatan, ia memang terlihat lebih professional.
6. Latihan.
Practice makes perfect, terutama kata-kata dan tone suara. Kalau kamu memiliki suara cempreng layaknya chibi chibi, coba diatur supaya suara terdengar lebih berat, lebih dalam dan lebih elegan.
Good newsnya adalah, sering kali suara asli dengan suara keluaran mic itu berbeda, contohnya suara saya. Dengan suara kecil dan nyaring layaknya anak esempe, Alhamdulillah kalau di Mic suara saya terdengar seperti suara Adelle.
yang baca langsung sign out
7. Latihans
Latihan lagi? iye, kagak dosa kalau latihannya diulang-ulang yaaa, malahan membuat kamu jadi makin siap lahir maupun batin.
8. Kenali Audiens
Apakah audiensnya anak sd, smp, sma, anak kuliahan atau pejabat negara. Gunakan pendekatan bahasa yang berbeda. Audiens anak sekolah, jangan diajak terlalu resmi-nanti mereka ketiduran, kecuali kalau settingan acara memang resmi.
Demikian pula dengan acara resmi, jangan pakai bahasa dan jokes yang pecicilan, bisa-bisa langsung kena marah habis-habisan sama protokolnya.
9. Break The Ice biar cair
Bisa diaplikasikan untuk acara {non resmi} sama {semi resmi} saja. Sebisa mungkin disisipi kalimat yang breaking the ice atau jokes manis biar santai dan audiens ga terlalu tegang kayag disetrap guru matematika.
Namun perlu diingat. Satu kalimat lucu itu manis. Banyak kalimat lucu itu norak. Ingat, tugas MC hanyalah menjembatani antara satu sesi ke sesi lainnya dalam suatu acara. Jangan sampai MC malah lebih banyak berbicara daripada pembicaranya itu sendiri.
10. Tetiba salah ngomong
MC juga manusia, pasti pernah salah. Asal kesalahannya ga fatal sebenarnya bisa dijadikan bahan candaan. Yang penting kalau sudah tahu salah, TETAPLAH TENANG dan jangan panik. Saya pernah salah ngomong karena belibet. Yang saya katakan adalah “Mohon maaf hadirin ngomongnya jadi agak belibet, maklum sudah masuk waktunya makan siang” dan hadirin tertawa. Setelah itu acara lanjut seperti biasa.
Kantor saya pernah menyewa MC kondang pas menyapa yang terhormat-terhormat MALAH YANG PUNYA ACARA KAGAK DISEBUT NAMANYA. Kalau ini sudah termasuk fatal sih, jadi cek dan ricek dulu daftar {yang terhormat} sebelum memulai acara.
11. Just Do It
Kata orang bijak, guru yang paling berharga adalah pengalaman itu sendiri. Ini bener banget. Dengan melakukan sendiri kamu jadi bisa merasakan apa kekurangan, kelebihan, dan bisa jadi feedback untuk tampil lebih baik ke depannya. Jadi, bila ditugaskan menjadi MC, ucap Bismillah, lalu lakukan saja. Toh kamu ga akan mati dengan menjadi MC, iya kan? Ingat! what doesn’t kill you always make you stronger! *smirking smile
Kenapa gue MC nya sih? mungkin kamu pernah berfikir begini dan misuh-misuh ketika ditugaskan menjadi MC (apalagi kalau acara kantor ya bok). Tapi itu sebenarnya karena yang menugaskan percaya sama kamu. Bener deh. Kalau ga percaya, ga mungkin kan ya kamu diberi amanah menjadi MC yang notabene pegang acara dari awal dari akhir. Jadi, saya ucapkan selamat buat kamu yang ditugaskan menjadi MC, dan embanlah kepercayaan dengan sebaik-baiknya. Semoga tipsnya bermanfaat ya! 🙂
Baca ini juga yuk! Tertarik Menjadi Full Time Freelancer? Baca Dulu 10 Tips Berikut yuk!